Sabtu, 29 Oktober 2011

Hikayat Islamnya Abu Bakar As-Shiddiq

Saat itu adalah Zaman Jahiliyah. Abu Bakar As-Shiddiq bekerja sebagai seorang pedagang. Adapun sebab islamnya Abu Bakar adalah… Suatu malam ketika Abu Bakar berada di negeri Syam, ia bermimpi melihat matahari dan bulan jatuh di pangkuannya. Lalu matahari dan bulan itu dibawanya dan diletakkan di dekat dadanya. Digendong dengan selendangnya. Ketika ia terbangun, ia langsung berangkat menghadap pendeta nasrani untuk menanyakan tafsir mimpinya. Setelah bertemu pendeta, Abu Bakar menceritakan mimpinya, kemudian meminta kepada pendeta itu untuk menjelaskan ta’bir dari mimpinya.

Pendeta: “Kamu dari mana?”
Abu Bakar: “Saya dari Makkah.”
Pendeta: “Dari kabilah mana?”
Abu Bakar: “Dari kabilah Ta’im.”
Pendeta: “Apa pekerjaanmu?”
Abu Bakar: “Berdagang.”

Pendeta: “Pada zamanmu akan keluar seorang lelaki keturunan Hasyim yang diberi nama Muhammad Al-Amin, beliau juga dari kabilah Hasyim calon menjadi nabi akhir zaman. Andaikata Beliau itu tidak ada, niscaya Allah tidak menciptakan bumi, langit, dan seisinya. Tidak menjadikan Nabi Adam as dan tidak menjadikan para nabi dan rasul. Beliau itu nanti juga akan menjadi pemimpin para nabi dan rasul serta sebagai penutupnya (sesudahnya tidak akan ada lagi nabi dan rasul). Sedangkan kamu akan memasuki agamanya (Islam) dan menjadi menterinya, kemudian kamu akan menjadi Khalifahnya setelah Beliau wafat. Inilah ta’bir dari mimpimu. Dan sebenarnya saya telah menjumpai sifat-sifatnya di dalam kitab Taurat, Injil, dan Zabur. Sayapun sebetulnya juga telah Islam kepadanya, tetapi masih saya rahasiakan. Sebab saya khawatir terhadap para kafir nasrani.”

Setelah Abu Bakar mengetahui tafsir dari mimpinya, dan mendengar penjelasan tentang sifat-sifat Rasulullah saw, maka tipislah perasaan hatinya, dan rindu untuk segera mengunjungi Beliau. Kemudian ia melakukan perjalanan menuju Makkah untuk mencari Rasulullah saw, atas izin dari Allah SWT ia dapat menjumpai Beliau. Sejak saat itu ia merasa senang dan puas sekali, sehingga andaikata tidak berjumpa sebentar saja ia tidak akan sanggup. Setelah berlangsung cukup lama, Rasulullah saw bertanya kepada Abu Bakar:

Rasulullah: “Hai Abu Bakar, engkau setiap hari mendatangi aku dan duduk-duduk bersamaku, mengapa engkau belum mau masuk islam?”
Abu Bakar: “ Kalau engkau seorang nabi, engkau pasti memiliki mu’jizat.”
Rasulullah: “Apakah belum cukup mu’jizat yang engkau mimpikan di negeri Syam dan telah dita’birkan oleh seorang pendeta nasrani, kemudian ia menceritakan kepadamu bahwa ia telah masuk islam meskipun masih dirahasiakan?”

Setelah Abu Bakar mendengar keterangan Rasulullah saw seperti itu, seketika itu juga ia langsung mengucapkan syahadat:

“Ashadualailahailallah, wa annaka rasulullah”

Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya engkau adalah utusan Allah.

1 komentar: